Overview
Blue Ocean Strategy memfokuskan perhatian pada penciptaan pasar baru pada tahap pengembangan produk. Konsep ini dirancang untuk mendorong para manajer untuk fokus pada penciptaan pasar yang tidak terbantahkan.
Sebagian besar model strategis fokus pada pencapaian keunggulan kompetitif: pertanyaan utama adalah bagaimana menjadi lebih baik daripada pesaing. Model Blue Ocean Strategy tidak fokus pada kemenangan dari pesaing, tetapi pada membuat kompetisi tidak relevan dengan menciptakan peluang ‘samudra biru’. Samudra biru adalah pasar yang tidak terbantahkan di mana tuntutan pelanggan baru dipenuhi (Kim dan Mauborgne, 1997). ‘Red Ocean (Lautan Merah)’, sebaliknya, adalah arena kompetitif tempat para pesaing bertarung dan akibatnya saling melemahkan.
Model Blue Ocean Strategy mendorong inovasi dan mempengaruhi fokus pengembangan strategi. Alih-alih menggunakan pesaing sebagai tolok ukur, manajer melihat melampaui batas-batas pasar yang ada untuk mencari peluang baru untuk menciptakan nilai baru bagi pelanggan. Daripada mencoba untuk mengalahkan kompetisi secara langsung, manajer harus mengambil tindakan untuk mengembangkan penawaran bisnis yang membuka dan menangkap ruang pasar baru (Kim dan Mauborgne, 2005).
Kapan Blue Ocean Strategy digunakan
Blue Ocean Strategy menambah arah pada proses manajemen strategis. Strategi pengembangan seringkali hanya berfokus pada bagaimana cara mengalahkan pesaing. Ini akan mengarah pada skenario samudra merah di mana para pesaing bertarung dan akibatnya saling melemahkan. Untuk mengarahkan fokus pengembangan strategi ke arah penciptaan samudra biru, tim manajemen perlu menjawab empat pertanyaan (Kim dan Mauborgne, 1997):
- Faktor mana dari yang diterima industri kita yang seharusnya dihilangkan?
- Apa yang harus dikurangi jauh di bawah standar industri?
- Faktor apa yang harus dinaikkan jauh di atas standar industri?
- Apa yang harus dibuat yang tidak pernah ditawarkan industri ini?
Dalam proses ini, penting untuk berfokus pada apa yang dihargai pelanggan, bukan hanya berfokus pada pesaing atau kompetensi inti perusahaan. Sebaliknya, seseorang harus mulai dari awal. Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, dimungkinkan untuk membuat konsep yang sepenuhnya baru untuk produk. Akibatnya, kurva nilai apa yang disebut baru dapat dibuat. Kurva ini menentukan proposisi nilai baru, yang menunjukkan bagaimana nilai produk baru berbeda dari produk saat ini (Kim dan Mauborgne, 1997).
Dua jenis samudra biru dapat dibuat menggunakan proses ini: baik dengan meluncurkan industri yang sama sekali baru; atau dengan menciptakan peluang baru dari dalam industri yang ada dengan memperluas batasan strategis industri. Kebanyakan samudra biru diciptakan dengan cara ini.
Bagaimana cara menggunakan Blue Ocean Strategy
Blue Ocean Strategy bukanlah rencana yang terstruktur dengan baik yang mudah diimplementasikan. Sebaliknya, itu adalah konsep yang dapat digunakan untuk memfokuskan pengembangan strategis (dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas). Namun demikian, ada enam prinsip inti di jantung Blue Ocean Strategy yang dapat digunakan sebagai pedoman untuk mengatasi enam risiko utama yang umum untuk strategi pengembangan produk baru, yaitu: risiko pencarian, risiko perencanaan, risiko ruang lingkup, risiko model bisnis, risiko organisasi dan risiko manajemen (Kim dan Mauborgne, 2005). Keenam prinsip samudra biru dapat ditafsirkan sebagai panduan ‘implementasi’ untuk menciptakan pasar yang tidak terbantahkan :
• Prinsip pertama – merekonstruksi batas-batas pasar: mengidentifikasi samudra biru yang menarik secara komersial di mana risiko pencarian diminimalkan.
• Kedua – fokus pada gambaran besar, bukan angka: mengatasi risiko perencanaan dengan berfokus pada fakta yang ada.
• Prinsip ketiga – menjangkau melampaui permintaan yang ada: mengatasi risiko ruang lingkup menggabungkan permintaan terbesar untuk penawaran baru.
• Keempat – dapatkan urutan strategis yang benar: kurangi risiko model bisnis dengan berfokus pada cara membangun model yang kuat yang memastikan laba jangka panjang.
• Prinsip kelima – atasi rintangan utama organisasi: kurangi risiko organisasi dalam melaksanakan strategi samudra biru.
• Prinsip yang keenam – membangun eksekusi menjadi strategi: memusatkan perhatian pada motivasi dan penggunaan kompetensi karyawan untuk melaksanakan strategi samudra biru, dengan demikian mengatasi risiko manajemen.
Kesimpulan dan analisis
Model Blue Ocean Strategy adalah model teoritis yang mungkin menjadi utopia bagi banyak manajer. Namun, model ini terutama menggambarkan apa yang harus dilakukan (pada tingkat abstrak) alih-alih menunjukkan bagaimana melakukannya. Model dan ide-ide yang terkait bersifat deskriptif daripada preskriptif. Selain itu, kasus-kasus yang disebutkan oleh Kim dan Mauborgne sebagai contoh inovasi samudra biru yang sukses, ditafsirkan melalui ‘lensa samudra biru’, daripada didasarkan pada model ini.
Meskipun Kim dan Mauborgne telah memberikan kontribusi yang berharga untuk literatur manajemen strategis, tidak semua perusahaan harus mengadopsi model ini. Blue Ocean Strategy mungkin merupakan strategi yang baik untuk banyak perusahaan, tetapi bagi yang lain strategi yang bergerak cepat, kepemimpinan biaya, diferensiasi atau strategi fokus mungkin jauh lebih sukses (Porter, 1979). Kim dan Mauborgne memberikan wawasan penting bahwa perusahaan dapat secara simultan mengejar diferensiasi biaya dan biaya rendah.
Referensi
Kim, W.C. and Mauborgne, R. (1997) ‘Value innovation: the strategic logic of high growth’. Harvard Business Review 75 (1) January / February: 102–12.
Kim, W.C. and Mauborgne, R. (2005) Blue Ocean Strategy: How to create uncon- tested market space and make the competition irrelevant. Cambridge, MA: Harvard Business School Press.
Porter, M. (1979) ‘How competitive forces shape strategy’. Harvard Business Review 57 (2) March / April: 137–45.
Sumber : Van Assen, M, Van den Berg, G & Pietersm, P. 2009. Key Management Models. The 60+ models every manager needs to know, 2nd edition.