16 Profil Kepribadian – MBTI – 16. INFP

Artikel ini dikutip dari beberapa sumber seperti : www.kompasjakarta.com, www.mypersonalty.info,www.personaltypage.com

16 . INFP − Dreamer

PERASA YANG INTROVERT DENGAN INTUISI
(INTROVERTED FEELING WITH INTUITION)
PENCARI DAN PENJAGA NILAI MANUSIA (SEEKER AND KEEPER OF HUMAN VALUES)

Preferensi (kecenderungan) orang ini meliputi:

  • Kesetiaan terhadap tugas dan kewajiban yang berhubungan dengan gagasan atau orang yang mereka pedulikan
  • Perfeksionisme bila mereka menyukai sesuatu
  • Mengambil pendekatan yang sangat pribadi terhadap hidup
  • Menilai segala sesuatu dengan cita-cita batiniah dan nilai-nilai pribadi mereka
  • Berpegang teguh pada impian ideal mereka dengan keyakinan yang bersemangat
  • Kesetiaan batiniah dan impian ideal mengendalikan hidup mereka
  • Enggan membuka perasaan yang terdalam
  • Toleransi, berpikiran terbuka, pemahaman, fleksibilitas dan kemampuan beradaptasi dalam masalah-masalah sehari-hari
  • Sedikit kerinduan untuk mengesankan atau mendominasi
  • Menghargai mereka yang memahami nilai-nilai dan tujuan mereka

Orang ini merindukan suatu lingkungan yang mencakup:

  • Kesempatan untuk melihat kemungkinan melampaui apa yang ada sekarang, yang kelihatan atau diketahui
  • Bekerja dalam pekerjaan yang mereka percayai
  • Berkontribusi pada sesuatu yang meningkatkan pemahaman, kebahagiaan, atau kesehatan manusia
  • Ada tujuan di balik penghasilan mereka
  • Karunia berekspresi
Share artikel ini via :

Apa itu Performance Appraisal (penilaian kinerja) ?

Penilaian Kinerja adalah sebuah sistem manajemen formal yang menyediakan evaluasi kualitas untuk kinerja individu dalam organisasi. Penilaian tersebut biasanya disusun oleh atasan langsung karyawan. Prosedur ini biasanya memerlukan atasan untuk mengisi formulir penilaian standar yang mengevaluasi individu pada dimensi yang berbeda dan kemudian membahas hasil evaluasi dengan karyawan.

Umumnya , penilaian kinerja dipandang hanya sebagai latihan sekali setahun dimandatkan oleh bagian HRD / personalia. Tetapi dalam organisasi yang melaksanakan penilaian kinerja dengan serius dan menggunakan sistem dengan baik, Penilaian kinerja digunakan sebagai proses yang berkelanjutan dan bukan hanya sebagai acara tahunan.

Dalam perusahaan, penilaian kinerja mengikuti model empat fase:
Tahap 1: Perencanaan Kinerja.

Pada awal tahun, manajer dan bawahan berkumpul bersama untuk pertemuan perencanaan kinerja.
Dalam sesi ini mereka membahas apa yang akan dicapai selama dua belas bulan ke depan (tanggung jawab pekerjaan seseorang dan tujuan-tujuan dan proyek yang akan dikerjakan bawahan tersebut) dan bagaimana karyawan akan melakukan pekerjaannya (perilaku dan kompetensi yang diharapkan dari anggota organisasi). Mereka biasanya juga membahas perkembangan individu rencana.

Share artikel ini via :

16 Profil Kepribadian – MBTI – 15. INFJ

Artikel ini dikutip dari beberapa sumber seperti : www.kompasjakarta.com, www.mypersonalty.info,www.personaltypage.com

15. INFJ − Confidant

INTUITIF YANG INTROVERT DENGAN PERASAAN
(INTROVERTED INTUITION WITH FEELING)
VISIONER DAN NABI (VISIONARY AND PROPHET)

Preferensi (kecenderungan) orang ini meliputi:

  • Intuisi dan pemahaman
  • Kesempatan untuk bersikap inovatif dengan gagasan baru
  • Pemecahan masalah
  • Keharmonisan dan persekutuan
  • Mahir membujuk orang-orang lain untuk menyetujui dan bekerja sama
  • Memenangkan penerimaan gagas an-gagas an mereka
  • Intuisi yang diperkuat oleh perasaan
  • Memvisualisasikan potensi manusiawi
  • Menggunakan suatu proses subyektif dalam menimbang dan menerapkan nilai-nilai

Orang ini merindukan suatu lingkungan yang mencakup:

  • Kemandirian dan kebebasan pribadi
  • Memimpin orang-orang lain menuju keputusan mereka
  • Bekerja dengan orang-orang untuk mengembangkan pemahaman dan individualitas

Orang ini lebih seimbang bila mereka:

  • Mencari hal-hal yang mungkin bertentangan dengan tujuan
  • Perasaan dan penilaian mereka dikembangkan
  • Belajar mendasarkan keputusan pada logika
  • Berdisiplin antara waktu introvert dan ekstrovert
Share artikel ini via :

Mengenal Tools Management : Benchmarking

Deskripsi
Benchmarking meningkatkan performace suatu organisasi dengan mengidentifikasi dan menerapkan praktik terbaik yang ditunjukkan suatu kegiatan operasional dan penjualan.
Manajemen membandingkan performance produk atau proses mereka secara eksternal dengan organisasi lain seperti kompetitor dan atau perusahaan terbaik di kelasnya. Secara internal manajemen membandingkan  dengan proses operasi lain yang berada dalam satu
perusahaan  yang melakukan kegiatan serupa.

Tujuan Benchmarking adalah untuk menemukan contoh performance yang unggul dan memahami proses dan praktek  yang membuat performance unggul tersebut. Kemudian Perusahaan meningkatkan kinerja mereka dengan menyesuaikan dan memasukkan praktek-praktek terbaik ke dalam  operasi mereka sendiri – bukan dengan cara meniru, tetapi dengan berinovasi.
Metodologi
Benchmarking melibatkan langkah-langkah berikut:
• Pilih produk, jasa atau proses yang akan dibandingkan;
• Identifikasi daftar Key Performance;
• Pilih perusahaan atau area internal untuk dibandingkan;
• Kumpulkan data performance dan praktek-prakteknya;
• Analisa data dan identifikasi peluang untuk perbaikan (opportunity for improvement);
• Adaptasi dan terapkan praktek-praktek terbaik, tetapkan tujuan yang wajar dan pastikan penerimaan seluruh perusahaan.
Penggunaan

Perusahaan menggunakan Benchmarking untuk :
• Meningkatkan performance. Benchmarking mengidentifikasi metode dalam meningkatkan efisiensi operasional dan desain produk;
• Memahami posisi biaya relatif. Benchmarking mengungkapkan posisi biaya relatif perusahaan posisi dan mengidentifikasi peluang untuk perbaikan;
• Strategic Advantage. Benchmarking membantu perusahaan fokus pada kemampuan kritis untuk membangun keuntungan strategis (Strategic Advantage);
• Meningkatkan level pembelajaran organisasi. Benchmarking membawa ide-ide baru ke dalam perusahaan dan memfasilitasi proses berbagi pengalaman.

Referensi

American Productivity and Quality Center. www.apqc.org.

Bogan, Christopher E., and Michael J. English. Benchmarking for Best Practices: Winning Through Innovative Adaptation. McGraw-Hill, 1994.

Boxwell, Robert J., Jr. Benchmarking for Competitive Advantage. McGraw-Hill, 1994.

Camp, Robert C. Business Process Benchmarking: Finding and Implementing Best Practices. American Society for Quality, 1995.

Coers, Mardi, Chris Gardner, Lisa Higgins, and Cynthia Raybourn. Benchmarking: A Guide for your Journey to Best-Practice Processes. American Productivity and Quality Center, 2001.

Czarnecki, Mark T. Managing by Measuring: How to Improve Your Organization’s Performance Through Effective Benchmarking. AMACOM, 1999.

Denrell, Jerker. “Selection Bias and the Perils of Benchmarking.” Harvard Business Review, April 2005, pp. 114-119.

Harrington, H. James. The Complete Benchmarking Implementation Guide: Total Benchmarking Management. McGraw-Hill, 1996.

Iacobucci, Dawn, and Christie Nordhielm. “Creative Benchmarking.” Harvard Business Review, November/December 2000, pp. 24-25.

Reider, Rob. Benchmarking Strategies: A Tool for Profit Improvement. John Wiley & Sons, 2000.

Spendolini, Michael J. The Benchmarking Book, 2d ed. AMACOM, 2003.

Stauffer, David. “Is Your Benchmarking Doing the Right Work?” Harvard Management Update, September 2003, pp. 1-4.

Zairi, Mohamed. Benchmarking for Best Practice: Continuous Learning Through Sustainable Innovation. Butterworth-Heinemann, 1998.

Sumber : Darrel K Rigby. Management Tools 2007, an Executive guide. 2007

Tulisan ini saya posting juga di web ExcellentBee

Share artikel ini via :

16 Profil Kepribadian – MBTI – 14. ENFP

Artikel ini dikutip dari beberapa sumber seperti : www.kompasjakarta.com, www.mypersonalty.info,www.personaltypage.com

14. ENFP − Advocat

INTUITIF YANG EKSTROVERT DENGAN PERASAAN
(EXTRAVERTED INTUITITIVE WITH FEELING)
INOVATOR YANG ANTUSIAS (ENTHUSIASTIC INNOVATOR)

Preferensi (kecenderungan) orang ini meliputi:

  • Mencari kemungkinan-kemungkinan dan cara-cara baru melakukan berbagai hal
  • Memecahkan masalah-masalah sulit dengan cara-cara yang sederhana
  • Mengubah proyek dan peluang-peluang baru demi kreativitas
  • Kesempatan untuk mengembangkan dan mengilhami potensi dalam diri orang-orang lain
  • Membangkitkan semangat
  • Menciptakan lingkungan yang penuh semangat dan motivasi
  • Mengkaji hal-hal, sementara terus mempertimbangkan pemecahannya

Orang ini merindukan suatu lingkungan yang mencakup:

  • Kebebasan untuk berinovasi dengan proyek-proyek baru
  • Mengejar minat-minat mereka yang berubah-ubah
  • Dapat memperoleh penghargaan atas kemampuan mereka
  • Kebebasan dari kendali dan hal-hal detil
  • Mengejar dan menasihati mengenai peluang-peluang
Share artikel ini via :

Mengenal Tools Management : Balanced Score Card

Deskripsi


Balanced Scorecard didefinisikan oleh  Manajemen sebagai Kinerja/ Performance dan metode pengukuran dari  kegiatan yang dilakukan manajemen untuk mencapai hasil yang diinginkan. Balanced Scorecard menterjemahkan  Misi dan Visi perusahaan  menjadi seperangkat tujuan dan ukuran kinerja yang dapat diukur dan dinilai.

Pengukuran ini biasanya termasuk kategori performance sebagai berikut :
Financial Perspektif – Kinerja keuangan (pendapatan, penghasilan, pengembalian modal, arus kas);

•  Costumer Perspektif – Nilai Performance Pelanggan (market share, pengukuran kepuasan pelanggan, loyalitas pelanggan);

Internal Process Perspektif– Performance proses bisnis internal (tingkat produktivitas, pengukuran kualitas, ketepatan waktu);

• Innovation performance – kinerja Inovasi  (persentase pendapatan dari produk baru, saran karyawan, indeks improvement);

• Employee performance – Kinerja karyawan (moral, pengetahuan, turn over, penggunaan best practices). Inovasi & Kinerja Karyawan sering juga disebut Learning & Growth Perspektif.

Share artikel ini via :
Powered by WordPress | BestInCellPhones.com Offers BlackBerry Phones for Sale. | Thanks to Wordpress Themes, MMORPGs and Conveyancing